Pernikahan adalah sesuatu yang sakral, karena ikatan janji suci sehidup semati diikrarkan antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan. Janji suci untuk mengarungi bahtera rumah tangga hingga melahirkan anak keturunan sebagai generasi penerus.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Dan sebagaimana dimaklumi bersama, pada sebelum akad nikah diikrarkan, bagi pasangan muslim biasanya akan diawali dengan pembacaan Kalam ilahi, Wahyu dari Allah SWT. Kalam ilahi yang dibacakan berupa petunjuk bagi calon mempelai untuk berumah tangga.
Dan ayat-ayat suci yang dibacakan itu umumnya dua ayat berikut ini.
Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
(An-Nisā' [4]:1)
2. Kemudian ayat berikutnya dan sering dijadikan kalimat pembuka pada kartu undangan adalah surat Ar Rum ayat 21.
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar Rum (30): 21)
Itulah dua ayat yang biasanya dibacakan saat pelaksanaan pernikahan oleh qori atau qoriah. Bahkan kedua ayat tersebut juga biasanya dipakai untuk khutbah nikah atau tausiyah yang disampaikan oleh tokoh agama. Allahu A'lam.
