Azan Terus Bergema Hingga Akhir Masa

Agama  
Seorang Muadzin mengumandangkan azan. (Ilustrasi, foto: dok Republika)
Seorang Muadzin mengumandangkan azan. (Ilustrasi, foto: dok Republika)

Azan adalah panggilan untuk mendirikan shalat. Kumandang azan laksana perputaran waktu yang terus berputar dan bergema dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lain hingga kembali lagi ke awalnya dan bergerak lagi.

Rasulullah SAW yang bersabda:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى لَا يُقَالَ فِي الْأَرْضِ اللَّهُ اللَّهُ

Dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi hingga di bumi tidak diucapkan lagi "Allah, Allah." (HR. Muslim) No. 148).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Benarkah demikian? Untuk saat ini, ungkapan tersebut ada benarnya. Sebab, hingga saat ini, masih banyak manusia yang senantiasa berzikir dan menyebut asma Allah. Bahkan, hampir setiap saat masih ada umat manusia yang senantiasa menyebut nama Allah SWT.

Lihat ketika azan dikumandangkan. Secara berkesinambungan, seruan agar dilaksanakan shalat berjamaah itu selalu bergema ke seantero penjuru dunia tanpa berhenti sesaat pun. Ia akan terus bergema dari satu masjid ke masjid lain, dari satu daerah ke daerah lain, dari satu negara ke negara lain. Demikian seterusnya hingga dimulai lagi dari awal.

Indonesia, misalnya. Ketika terbit fajar mulai muncul di Papua pada pukul 04.30 waktu setempat, di wilayah Indonesia bagian timur itu pun segera berkumandang azan Subuh. Lalu, selesai azan Subuh dari satu masjid, lantunan azan akan segera berkumandang dari masjid yang lain di wilayah sekitar Papua, seperti Timika, Manokwari, Jayapura, Wamena, dan lainnya.

Video Terkait:

Azan Tak Pernah Berhenti Walau Sesaat

Kiamat Tak Akan Terjadi Hingga Tak Ada Lagi Orang Mengucapkan Kalimat Allah

Mirip Adzan Mekkah

Soal Pengeras Suara, MUI: Aturan Jangan Kaku

Selanjutnya, selesai azan berkumandang dari bumi cenderawasih, kumandang azan akan segera menyahut dari wilayah Maluku, seperti Ternate, Ambon, Tidore, Halmahera, Buton, dan lainnya. Setelah selesai wilayah itu, kumandang azan akan mulai terdengar di wilayah Sulawesi pada pukul 04.30 waktu setempat. Pertama dari Manado, terus bergerak ke arah Kendari, Pare-pare, Makassar, dan Gorontalo.

Begitu juga dengan NTT, NTB, dan Bali yang akan segera menyusul. Selanjutnya, kumandang azan akan bergerak ke wilayah Kalimantan, seperti Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, dan Palangkaraya serta Pontianak. Disusul kemudian wilayah Banyuwangi. Kumandang azan akan bergerak ke daerah Jember, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Jombang, hingga ke Madiun dan ke Ngawi.

Muadzin mengundang Azan di Masjid Nururrahman, Depok (Dok. Rumah Berkah)
Muadzin mengundang Azan di Masjid Nururrahman, Depok (Dok. Rumah Berkah)

Setelah dari Jawa Timur, panggilan azan akan terdengar di wilayah Jawa Tengah bagian timur, yaitu Sragen, terus ke Klaten, Solo, hingga bergerak sampai ke perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Lalu, dari Cirebon, suara azan bergerak ke Indramayu, Karawang, Bandung, hingga ke Depok. Selanjutnya, azan bergerak ke Jakarta, Banten, Lampung, Padang, Palembang, Medan, hingga Aceh.

Dari Indonesia, azan bersambung ke Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, Cina, hingga Rusia.Begitu azan berakhir di Bangladesh, ia telah dikumandangkan di Barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian, terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu azan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi, dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit. Dalam waktu ini, azan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Azan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak.

Perbedaan waktu antara Baghdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Azan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia, dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam dan pada saat itu seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibu kota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan azan terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah SWT yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudra Atlantik setelah sembilan setengah jam. Begitulah seterusnya.

Begitu juga dengan azan Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Belum selesai azan Maghrib dikumandangkan di wilayah barat Indonesia, panggilan untuk mendirikan azan sudah berkumandang kembali di wilayah timur Indonesia. Begitulah seterusnya, azan tak pernah berhenti.

Berita Terkait:

Lima Muadzin Islam Terkemuka di Dunia

Bahkan, sebelum azan Maghrib selesai dikumandangkan di wilayah Aceh, di negara bagian Malaysia juga sudah berkumandang azan serupa. Inilah fenomena azan. Ia tak pernah berhenti walau sesaat. Selalu sambung-menyambung dan estafet dari satu tempat ke tempat lain, memberi makna. Ia berputar bersama bumi yag terus berputar dan senantiasa kalimat Allah membahana di seantero jagat ini.

Karena itu, tak salah bila sesaat saja asma Allah berhenti, akan terasa pengaruhnya bagi kehidupan umat manusia. Subhanallah, Mahasuci Allah dari segala kesalahan dan kekhilafan. Allahu a’lam. (Syahruddin El-Fikri) -- Artikel ini pernah dimuat di Republika.co.id

Video Terkait:

Azan Tak Pernah Berhenti Walau Sesaat

Kiamat Tak Akan Terjadi Hingga Tak Ada Lagi Orang Mengucapkan Kalimat Allah

Mirip Adzan Mekkah

Soal Pengeras Suara, MUI: Aturan Jangan Kaku

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image