Agama

Inilah Keistimewaan Bulan Sya'ban

Umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah pada bulan Sya'ban, karena manusia sering melalaikannya. (istimewa)
Umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah pada bulan Sya'ban, karena manusia sering melalaikannya. (istimewa)

SYA’BAN adalah salah satu bulan yang istimewa. Banyak keistimewaan dan keutamaan bulan Sya’ban. Bahkan, dalam sebuah riwayat yang dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW) disebutkan, bahwa Sya’ban adalah Bulan Rasulullah.

“Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”

Keterangan ini mempertegas bahwa bulan Sya’ban, hendaknya dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengerjakan amal-amal wajib dan sunnah yang diperintahkan Rasulullah SAW.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sedikitnya, ada enam amalan yang bisa diamalkan sepanjang bulan Sya’ban, yakni puasa sunnah, termasuk puasa nisfu sya’ban, kemudian melaksanakan shalat malam, memperbanyak sedekah, membaca Al-Quran, memperbanyak doa, serta membaca sholawat untuk Rasulullah SAW.

Dari Usamah bin Zaid, dia berkata; Aku bertanya; “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -ia bulan yang berada- di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. Nasa’i: 2317)

Dari hadis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa di antara keutamaan atau keistimewan dari Bulan Sya’ban adalah:

1. Diangkatnya amalan sehari-hari

Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i, Rasul SAW bersabda: “ aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

Baca juga:

- Amalan di Bulan Sya'ban

- Doa Mustajab di Akhir Bulan Rajab

- Kisah Orang Alim dan Orang Awam

2. Dikabulkan Semua Hajat

Dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَنْبَأَنَا ابْنُ أَبِيْ سَبْرَةَ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا . فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا. فَيَقُوْلُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْر

"Dari Ali bin Abu Thalib, beliau berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:Apabila telah datang malam Nishfu Sya’ban, maka shalat malamlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, sesungguhnya (rahmat) Allah turun pada malam itu ke langit yang paling bawah ketika terbenamnya matahari, kemudian Allah menyeru “Adakah orang yang meminta maaf kepadaku, maka akan Aku ampuni. Adakah yang meminta rezeki, maka Aku akan melimpahkan rezeki kepadanya. Adakah orang yang sakit, maka akan Aku sembuhkan”. Dan hal-hal yang lain sampai terbitnya fajar”.

3. Bulan Mulia

Rasulullah SAW telah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَإِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شهرا في كتاب الله يوم خلق السموات وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ، وَرَجَبُ مُضَرَ بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya semula sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dan sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan Langit dan bumi di antaranya empat bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram, sedangkan lainnya ialah Rajab Mudar yang terletak di antara bulan Jumada dan bulan Sya'ban."

Disebut bulan mulia, karena sebagaimana dikatakan bahwa Bulan Sya’ban adalah bulan Rasulullah SAW dan umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholawat.

Selain itu, pada bulan Sya’ban ini pula dikenal dengan istilah nisfu sya’ban atau pertengahan Sya’ban. Pada malam nisfu sya’ban atau malam ke-15 hijriyah, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah pada malam harinya di antaranya dengan mendirikan shalat tahajud, pada siang harinya berpuasa (puasa nisfu sya’ban).

4. Amalan Dilipatgandakan Pahalanya

Mereka yang mengerjakan ibadah dan beramal shaleh pada bulan mulia, pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT. Abdullah bin Abbas menerangkan bahwa Bulan Syaban sangat diagungkan, dan sanksi atas perbuatan dosa yang dilakukan padanya diperbesar serta pahala amal saleh yang dilakukan di dalamnya diperbesar pula (dlipatgandakan).

Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya'ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya yang saleh.

Demikian, semoga bermanfaat dan kita semua dapat memaksimalkan ibadah pada bulan Sya’ban. Wallahu A’lam (syahruddin el-fikri)

Baca juga:

- Amalan di Bulan Sya'ban

- Doa Mustajab di Akhir Bulan Rajab

- Kisah Orang Alim dan Orang Awam

- Perbanyak Sholawat

- Baca Sholawat JIbril Membawa Berkah

Berita Terkait

Image

Pandangan Awam Soal Kata Sayyidina Baik di Dalam Maupun di Luar Shalat

Image

Pandangan Awam Soal Kata Sayyidina Baik di Dalam Maupun di Luar Shalat

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan info