Perlu Dukungan Pemkab Kukar Mengoptimalkan Lokasi Makam Syekh Abdullah Selimau (Part 2)
Makam Syekh Abdullah Selimau, terletak di Selimau, sekitar 6-8 KM dari Desa Jantur, Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara. Atau berjarak sekitar 120 KM dari Tenggarong. Lokasinya berbatasan langsung dengan Desa Pulau Lanting, Tanjung Jone, Ohong di Kabupaten Kutai Barat.
Menurut cerita, makam Syekh Abdullah Selimau ini sudah ada sejak 1920-1930an. Tak ada kepastiannya, karena pada batu nisan hanya tertulis tanggal 7 Syawal, tanpa tahun.
Untuk ke lokasi Makam Syekh Abdullah Selimau ini, diperlukan waktu sekitar 15 menit untuk kondisi air pasang. Tetapi bila air kering, bahkan hingga Danau Jempang kering, maka diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk berjalan kaki, atau 15 menit naik sepeda motor.
Lokasinya yang berada di pinggiran kali, maka diperlukan keterampilan khusus bila menggunakan perahu ketinting, dikarenakan saat kami mengunjungi makam tersebut pada Selasa, 3 Mei 2022, sungai atau kali kecil menuju lokasi makam ditumbuhi rumput serta tumbuhan putri malu. Akibatnya hanya satu perahu yang bisa melintasi. Jika ada perahu lalu untuk berpapasan, maka salah satu terpaksa harus mengalah.
Sungai atau kali ke makam yang lebarnya sekitar 20 meter dan panjang sekira 500 meter, hampir semuanya dipenuhi tumbuhan liar. Karena itulah diperlukan peran serta pemerintah daerah untuk mengoptimalkannya agar jalur ini lebih mudah dilewati.
Begitu pula dengan jalan masuk yang sempit, lebar hanya sekitar 3 meter, diperlukan upaya pelebaran agar mudah dilewati. Jika tidak dimaksimalkan, potensi wisata sekaligus untuk berziarah akan terhambat.
Banyak saran dari warga maupun pengunjung makam untuk hal ini. "Paling tidak, sungai atau kali harus dikeruk agar tidak terjadi pendangkalan," ujar Iskandar, warga Desa Jantur saat dijumpai di lokasi makam.