Satu Surat Pun Orang Kafir Takkan Bisa Membuat Al-Quran

Al Quran  

Oleh Syahruddin El Fikri

Allah SWT menjamin akan keaslian dan kemurnian Al-Quran. Hal ini ditegaskan dalam surah Al-Hijr ayat 9, Allah SWT berfirman,

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

“Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan Al-Quran dan Kami pula yang akan menjaganya.”

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penegasan ini menunjukkan bahwa Al-Quran senantiasa terjaga dari pemalsuan hingga akhir zaman. Al-Quran merupakan kalamullah sehingga tidak mungkin akan dipalsukan oleh makhluknya.

Namun demikian, bukan berarti tidak ada pihak yang berupaya untuk memalsukan Al-Quran. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, sudah ada orang yang mencoba memalsukan Al-Quran, bahkan membuat ayat-ayat yang senada dengan Al-Quran. Tidak hanya itu, mereka juga menjelek-jelekkan firman Allah SWT. Di antaranya, ada yang membuat syair-syair dengan meniru bunyi surah Al-Fil. Lalu, ada pula orang-orang kafir yang mempertanyakan mengapa Allah SWT membuat binatang kecil yang 'tidak bermanfaat' bagi manusia, seperti nyamuk, dan hal lain yang dimuat dalam Al-Quran.

Baca Juga:

Jalan Panjang Penulisan Al-Quran

Keutamaan Membaca dan Mengajarkan Al-Quran

Perhatikan Tanda Berhenti (Waqaf) Saat Membaca Al-Quran

Pertanyaan orang-orang yang seolah-olah meragukan kemurniaan Al-Quran itu dijawab Allah dengan firman-Nya,

وَاِنۡ کُنۡتُمۡ فِىۡ رَيۡبٍ مِّمَّا نَزَّلۡنَا عَلٰى عَبۡدِنَا فَاۡتُوۡا بِسُوۡرَةٍ مِّنۡ مِّثۡلِهٖ

 وَادۡعُوۡا شُهَدَآءَكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ 

Dan jika kamu meragukan (Al-Quran) yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (QS Al-Baqarah ayat 24)

فَاِنۡ لَّمۡ تَفۡعَلُوۡا وَلَنۡ تَفۡعَلُوۡا فَاتَّقُوۡا النَّارَ الَّتِىۡ وَقُوۡدُهَا النَّاسُ وَالۡحِجَارَةُ ۖۚ اُعِدَّتۡ لِلۡكٰفِرِيۡنَ ٢٤

Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir. (QS Al-Baqarah ayat 24)

Dalam ayat ke-26, Allah bahkan menegaskan kepada orang-orang jika mereka masih meragukan Al-Quran.

“Sesungguhnya, Allah tidak malu untuk membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih kecil (rendah) dari pada itu....” (QS Al-Baqarah ayat 26).

Apa maksud Allah menciptakan perumpamaan itu? Tujuannya adalah agar manusia itu berpikir. Sebab, banyak dari mereka yang dengan perumpamaan itu menjadi sesat dan ingkar terhadap kekuasaan Allah.

Dan, seperti ditegaskan Allah SWT bahwa Dia-lah yang akan memelihara Al-Quran maka sampai kapan pun Al-Quran akan senantiasa terpelihara. Dia tidak akan bisa dipalsukan walau satu huruf sekalipun. Sebab, banyak para penghafal Al-Quran yang tidak saja hafal keseluruhan ayat Al-Quran, namun mereka juga hafal setiap bentuk dan huruf-huruf, termasuk tanda-tanda wakaf yang ada dalam Al-Quran.

Al-Quran berbeda dengan kitab lainnya, termasuk buku-buku yang dikarang oleh penulis kenamaan sekalipun. Mereka tidak pernah mampu menghafal keseluruhan buku yang ditulisnya sendiri, termasuk tanda titik dan koma. Inilah salah satu kemukjizatan Al-Quran.

Selanjutnya, upaya-upaya pemeliharaan Al-Quran dari pemalsuan terus dilakukan umat Islam dengan menghafalnya; melakukan pembinaan bibit-bibit penghafal Al-Quran di sekolah atau pesantren; mengadakan perlombaan seni baca Al-Quran, termasuk penulisan Al-Quran; serta melakukan penashihan (pengesahan) sebelum Al-Quran dicetak.

Salah satu upaya melestarikan para penghafal Al-Quran itu dan melihat sejauh mana hafalannya adalah menguji hafalan para calon ataupun penghafal Al-Quran. Di pesantren, umumnya pengujian hafalan Al-Quran dilaksanakan setiap hari selesai shalat Subuh. Namun, ada pula yang dilakukan dengan sistem seminggu sekali.

Kegiatan Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) yang menjadi bagian dari Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan Al-Quran dari pemalsuan. Walaupun ada pihak yang kurang setuju jika kegiatan itu diperlombakan, tujuannya adalah menumbuhkan semangat baru dari generasi muda Islam untuk mendalami dan mengamalkan Al-Quran, termasuk upaya-upaya memelihara Al-Quran yang suci.

Baca Juga:

Jalan Panjang Penulisan Al-Quran

Keutamaan Membaca dan Mengajarkan Al-Quran

Perhatikan Tanda Berhenti (Waqaf) Saat Membaca Al-Quran

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image