Hadits ke-13 Arbain Nawawi Tentang Pentingnya Saling Mencintai dan Menyayangi Saudara
Hadits ke-13 Arbain Nawawi Tentang Saling Mencintai dan Menyayangi Saudara
Sahabat yang dirahmati Allah SWT.
Setiap anak manusia terlahir dari rahim seorang ibu. Ia dilahirkan karena adanya hubungan antara seorang suami dan istri. Anak-anak yang dilahirkan menjadi saudara sekandung.
Sedangkan anak-anak yang dilahirkan dari rahim ibu yang lain adalah saudara seayah atau saudara tiri. Dan jika seagama mereka adalah saudara sesama muslim.
Adapun anak manusia yang dilahirkan dari berbeda keturunan, mereka semua juga saudara, yakni saudara sesama manusia, sama-sama berasal dari keturunan pertama, yakni Nabi Adam Alaihissalam.
Sudah selayaknya sesama saudara saling menyayangi dan menjaga hubungan yang baik di antara mereka. Karena semuanya adalah saudara.
Dalam hadits ke-13 Arbain Nawawi dijelaskan sebagai berikut:
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمٍ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبُّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahu anhu, pembantu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadits di atas dapat diambil intisari atau kandungan hadits:
1. Seorang mukmin dengan mukmin yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.
2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.