Kenapa Rajab, Muharam, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah Disebut Bulan Mulia?
Kenapa Rajab, Muharam, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah Disebut Bulan Haram?
Oleh Syahruddin El Fikri
Allah SWT menetapkan empat bulan dalam setahun sebagai bulan haram atau bulan mulia. Keempat bulan itu adalah Rajab, Muharam, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.
Rasulullah SAW dalam sabdanya juga pernah menjelaskan empat bulan haram.
Artinya: "Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya'ban," (HR Bukhari Muslim).
Pertanyaannya kenapa empat bulan tersebut disebut bulan haram atau bulan mulia?
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna.
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Maysir, tafsir surat At Taubah ayat 36).
Disebutkan dalam laman tafsiralquran.id, kata 'haram' digunakan untuk penyebutan keempat bulan tersebut karena memiliki makna 'agung'. Artinya, keempat bulan-bulan haram tersebut memiliki keagungan yang lebih daripada bulan lainnya.
Dan masyarakat Arab sangat mementingkan bulan-bulan haram (mulia) tersebut. Pentingnya bulan haram bagi masyarakat Arab bahkan dijelaskan dalam Al-Qur'an:
Artinya: "Allah telah menjadikan Ka'bah rumah suci tempat manusia berkumpul, menjadikan bulan-bulan haram sebagai waktu yang aman dari peperangan, hewan hadyu sebagai penyempurna kekurangan ibadah haji dan qala'id sebagai jaminan keamanan ketika mereka keluar dari Makkah. Yang demikian itu agar kamu mengetahui, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Maidah: 97).
