Pustaka

Performance Wayang Godhong dan Lelakon Ijo Royo-Royo


Lelakon Ijo Royo-Royo

Pada acara Hari Lingkungan Hidup Desa Wonolelo dengan tema Napak Bumi Nggayuh Kahyangan pada hari Rabu, 05 Juni 2024 yang diselenggarakan di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, yang menjadi puncaknya adalah pertunjukan Wayang Godhong dengan lelakon “Ijo Royo-Royo”.

Prof Gus Pur tidak hanya menyajikan tontonan visual namun juga membentangkan narasi filosofis melalui medium dedaunan yang unik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ijo Royo-Royo dalam lakon Wayang Godhong Gus Pur mempresentasikan kesuburan dan kemakmuran yang merupakan anugerah dari Allah SWT untuk kehidupan manusia di muka bumi.

Salah satu wujud filosofis Ijo Royo-Royo itu adalah pemandangan yang hingga saat ini bisa kita lihat di Kawasan TOL Kahyangan Wonolelo, yang menjadi ikon kesuburan dan kemakmuran alam bagi masyarakat yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani sayur-mayur. Dahsyatnya, kesuburan dan kemakmuran yang dikelola oleh masyarakat setempat tidak hanya menjadi berkah bagi warga lokal tetapi juga menjadi berkah bagi banyak orang sampai ke berbagai daerah.

Ijo Royo-Royo Bumi Wonolelo sungguh mempunyai makna spiritual dan sakral yang mampu menggugah segala rasa kagum dan takjub hingga renungan khusyuk. Seperti halnya kekaguman para pendaki gunung terhadap gunung, nelayan terhadap lautan, atau astronot terhadap angkasa, masyarakat petani Wonolelo juga harus melestarikan makna spiritual dan sakral dari tanah Ijo Royo-Royo yang mereka miliki.

Makna tersebut sedapat mungkin dijadikan sebagai pusat iman alam dan spiritual dengan mempertimbangkan lingkungan hidup sehari-hari untuk menumbuhkan sikap penatalayanan yang bijaksana dalam keselarasan antara lingkungan alam dan sosial budaya hingga saat ini.

Melalui pertunjukan wayang Godhong ini, kita diajak untuk memperluas dan mengembangkan visi lokal tentang kedekatan intuitif antara manusia dan alam melalui keselarasan dzikir spiritual, nyanyian artistik dan tarian girang yang mengekspresikan emosi alamiah manusia, sehingga kita menjadi akrab dengan alam. lingkungan sekitar kita dan ingin menjaga kelestariannya dalam perangkap dinamika dunia global saat ini.

@artikel ini dikirim oleh Rizki Himawan kepada redaksi SAJADA.ID melalui email: infosajada.id@gmail.com.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan info