MAI, Organisasi Intelektual Muslimah Gelar Rakernas dan Workshop
Majelis Alimat Indonesia (MAI) Gelar Rakernas dan Workshop
JAKARTA--Majelis Alimat Indonesia (MAI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Ruang Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, pada 15-16 Agustus 2024. Organisasi yang didirikan sebagai tindak lanjut keterlibatan sejumlah cendekiawan muslim perempuan pada Kongres International Moslem Women Union II pada April 2000, diselenggarakan sebagai respons atas agenda Konferensi Dunia ke-empat tentang Perempuan, pada tahun 1995 di Beijing.
Dalam keterangan persnya yang diterima redaksi, disebutkan bahwa organisasi yang menghimpun para alimat atau cendekiawan Muslimah ini telah didaftarkan pula ke Kementerian Hukum dan HAM di tahun 2015 dengan nama Majelis Ilmuwan Muslimah Indonesia atau disingkat Majelis Alimat Indonesia (MAI). "MAI sebagai tempat atau wadah para guru besar dan cendekiawan muslimah yang konsen pada bidang riset dan pemberdayaan adalah salah satu pewaris semangat para ilmuwan Muslim dari masa ke masa," ujar Ketua Panitia Workshop dan Rakernas MAI, Prof Siti Nur Azizah.
Dikatakannya, MAI sebagai wadah ilmuwan Muslimah, tentu saja MAI perlu memainkan peran strategis keilmuannya untuk kepentingan masyarakat, negara dan agama. Banyak persoalan di depan. mata yang memerlukan kiprah MAI.
Pada kepengurusan periode 2023-2027 ini terdapat 169 ilmuwan muslimah, yang termasuk di dalamnya 10 orang pengurus di Badan Penasihat, 9 orang Badan Pengawas, 5 orang Majelis Kehormatan, 7 bidang-bidang, dan Badan Pengurus Pusat.
Adapun susunan pengurus MAI, kata dia, adalah sebagai berikut: Ketua Umum dijabat ej Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni., S.H., M. Si, Wakil Ketua I Prof. Dr. Siti Nur Azizah, S.H., M. Hum, Wakil Ketua II Prof. Dr. Euis Amalia, M. Ag, dan Wakil Ketua III Prof. Dr. Yani'ah Wardani, M. Ag. Sedangkan Sekretaris Jenderal dijabat oleh Astri Katrini Alafta, M.Ed, Wakil Sekjen Hj. Sri Tasmiarni, S. Kom, Sekretaris Eksekutif Dewi Elvia Muthiariny. Kemudian untuk Bendahara Umum dijabat Hj. Liana Trisnawati, SE., MBA, dibantu Wakil Bendahara Giny Mustafa, SE., Μ.Μ.
Siti Nur Azizah juga menambahkan, Majelis Alimat Indonesia juga memiliki cabang kepengurusan di 12 wilayah di seluruh Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Riau, dan Jawa Timur.
"Ke depannya, organisasi Majelis Alimat Indonesia mencanangkan dapat menambah jumlah Pengurus Wilayah, jumlah wilayah dan adanya Perwakilan Luar Negeri," ungkapnya.
Rapat kali ini merujuk pada Anggaran Dasar Majelis Alimat Indonesia-MAI Tahun 2020 Pasal 22 dan 23 tentang Rapat Kerja Nasional (Rakernas), bahwa Rakernas adalah salah satu jenis rapat MAI yang diselenggarakan oleh satu periode kepengurusan yang sekurang- kurangnya dilaksanakan satu kali dalam satu masa kepengurusan tersebut.
Rakernas MAI 2024 yang dilaksanakan secara hybrid, luring dan daring ini mengusung tema: "Optimalisasi Peran Cendekiawan Muslimah menuju Indonesia Emas" dan dilaksanakan untuk menetapkan strategi kebijakan, program kerja umum Majelis Alimat, dan rekomendasi kebijakan bagi kemaslahatan umat Islam dan Bangsa Indonesia, serta sebagai upaya menjaga dan meningkatkan performa MAI sebagai organisasi intelektual Muslimah, khususnya dalam bidang kajian, riset dan edukasi masyarakat, di samping menjadi ajang silaturahmi bagi pengurus MAI di seluruh Indonesia.
Sebagaimana yang diamanatkan oleh Munas sebelumnya, tugas MAI ke depan adalah menjaga legasi, menguatkan dan melanjutkan kepercayaan serta amanat organisasi melalui program kerja, menjaga akhlak umat, dan mengedukasi bangsa indonesia dan warga dunia. Maka sesuai dengan amanat tersebut, dalam kegiatan Rakernas ini akan pula diselenggarakan beberapa kegiatan.
Kegiatan itu antara lain, menggelar Workshop nasional di Auditorium BSI pusat, penandatanganan MoU dengan Kementerian Agama RI, BSI, Universitas Sahid dan Badan Riset GRC.
Selain itu, MAI juga akan melaksanakan pameran buku dan karya dari para akademisi anggota MAI, para ulama dan penulis perempuan, serta pameran UMKM dan Penerbit Buku Islam; dan Musikalisasi Puisi dan Fashion Show Pakaian Muslimah.