Agama

Begini Akibatnya Jika Tak Bertabayyun

Islam mengajarkan untuk selalu cek dan ricek atas setiap informasi yang didapat sebelum menyebarkannya. (dok. Rumah Berkah)
Islam mengajarkan untuk selalu cek dan ricek atas setiap informasi yang didapat sebelum menyebarkannya. (dok. Rumah Berkah)

Di era digital saat ini, masyarakat begitu dimanjakan dengan beragam informasi. Peristiwa yang terjadi saat ini, bisa langsung diketahui saat itu pula. Pendek kata, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) telah memberikan beragam kemudahan bagi masyarakat.

Lihatlah satu peristiwa saja, seperti banjir, misalnya. Mulai dari detik-detik kejadian hingga menghanyutkan sejumlah rumah, dapat kita saksikan secara lebih detail. Tak hanya sebatas tulisan yang menceritakan peristiwa itu terjadi, tetapi juga lengkap dengan foto, bahkan video. Ya, karena ada media massa seperti cetak, online (internet), hingga televisi.

Dewasa ini, informasi yang lebih cepat dan ‘lumayan akurat’ bisa langsung didapatkan. Tak hanya dari jurnalis, —yakni wartawan sebuah media massa— tetapi juga dari ‘wartawan tanpa media massa’ turut memberikan informasi tersebut. Siapakah ‘wartawan tanpa media massa’ itu? Ya, mereka adalah warga masyarakat yang turut menyiarkan informasi atau peristiwa itu melalui media sosial (WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, Line, dll).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dampaknya, media mainstream (cetak/koran, online, maupun elektronik), terkadang kalah cepat dalam menyiarkan informasi tersebut dibandingkan warganet, istilah yang disematkan kepara masyarakat yang menyiarkan informasi. Dalam bahasa lain, mereka disebut pula dengan citizen journalism.

Masyarakat secara umum tentu berbahagia dengan keberadaan aplikasi media sosial yang beraneka ragam itu. Sebab, segala informasi bisa didapat dengan mudah dan cepat. Tak perlu repot lagi mengorbankan waktu dan tenaga maupun materi untuk mendapatkan informasi yang ingin didapatkan.

Namun demikian, yang namanya informasi tak semuanya bernilai positif. Kok bisa? Ya, informasi negatif tentu saja kurang bermanfaat bagi masyarakat. Apalagi berita atau informasi yang beredar tersebut diragukan akurasi, validitas, atau kebenarannya. Istilah sekarang hoax (hoaks), yakni berita palsu atau bohong.

Banyakkah berita hoaks ini di masyarakat? Tentu saja banyak. Ada kalanya, informasi palsu itu bagaikan sebuah kebenaran. Sampai-sampai banyak orang yang mudah terpengaruh dan percaya atas informasi yang didapatkan. Mereka tak lagi peduli darimana sumbernya informasi itu, siapa yang menyampaikan, atau apakah berita itu memang benar adanya? Mereka akan langsung membagikan (sharing) informasi itu laksana kue yang lezat.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: infosajada.id@gmail.com, Silakan kirimkan info