Literasi dan Tantangan Peradaban NU

Agama  

Terakhir, atau yang ketiga, kehancuran atau runtuhnya sebuah peradaban adalah bila tokoh panutan tidak bisa menjadi teladan. Pangkat yang tinggi dan harta yang berlimpah, tak ada artinya bila tidak bermanfaat. Pun demikian halnya dengan ketokohan seseorang, nama besar tak ada nilainya bila dirinya tidak bisa menjadi teladan bagi pengikutnya atau masyarakat umum.

Oleh karena itu, memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama, saatnya mendigdayakan NU untuk kebangkitan baru yang lebih baik, lebih beradab, dan lebih mashlahat. Aamiin ya Rabbal Alamiin.

*) Syahruddin El-Fikri, warga NU, jurnalis, tinggal di Depok.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Artikel Terkait:

NU Depok Adalah Rajawali

Apel Akbar Satu Abad NU di Depok

Pesantren Tertua di Indonesia, Adakah Pondok Kalian?

Twibbon Satu Abad NU

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image