Muhammadiyah tak Pernah Melarang Orang Bertahlil

Agama  

Muhammadiyah Tak Pernah Melarang Orang Bertahlil

Tradisi tahlilan, membaca kalimat Laa Ilaaha Illallaah, umumnya banyak dikerjakan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Tradisi ini biasanya sering dipakai saat ada seseorang yang telah wafat, dan umumnya dilaksanakan pada hari pertama hingga hari ke-tujuh, kemudian dilanjutkan pada hari ke-40, 100, dan 1000 hari. Di beberapa daerah, terkadang dilaksanakan sejak hari pertama seseorang wafat hingga hari ke-tujuh, hari ke-14, hari ke-25, ke-40, 100, setahun (haul), dua tahun, dan seterusnya.

Alasan yang dipergunakan adalah untuk mengirimkan doa kepada mayit yang sudah wafat, dan diharapkan bacaan-bacaan yang dilantunkan pahalanya sampai kepada mayit. Sebab, mayit sudah tidak bisa berbuat kebaikan lagi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila telah meninggal dunia anak cucu Adam, maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh.”

Para ulama menggarisbawahi ‘doa anak yang saleh’ itu secara luas, artinya tidak hanya pada keluarga mayit, tetapi doa dari orang beriman lainnya pun akan sama, yakni sampai untuk mereka yang telah wafat.

Rupanya, membaca tahlil ini bukan hanya domain warga NU saja, warga ormas lainnya termasuk Muhammadiyah pun, juga melakukan hal yang sama. Warga Muhammadiyah juga senang membaca tahlil.

“Warga Muhammadiyah, tidak tahlilan tetapi tetap bertahlil," kata Ketua Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr M Saad Ibrahim MA saat memberikan sambutan pada Resepsi Milad ke-109 Muhammadiyah yang digelar di Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, beberapa waktu lalu.

Dalam artikel yang dimuat di website muhammadiyah.or.id, organisasi Muhammadiyah menyatakan tidak pernah melarang membaca kalimat tahlil “La Ilaha Illallah” (tiada Tuhan selain Allah). Bahkan Muhammadiyah menganjurkan agar memperbanyak membacanya, berapa kali saja, untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat 152 dan QS. al-Ahzab ayat 41.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image