Keutamaan Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH
Keutamaan Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH
Oleh Syahruddin El Fikri
Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah.
Kita sering mendengar orang yang berzikir dengan mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallaah (Tidak Ada Tuhan Selain Allah). Bahkan dibaca dengan berjamaah atau sendirian, dan membaca kalimat tahlil tersebut dalam jumlah tertentu. Bisa 10 kali, 70 kali, 100 kali, atau bahkan 1000 kali.
Kalimat tahlil tersebut di atas, ternyata memiliki keistimewaan dan keutamaan yang sangat luar biasa. Dalam Kitab Lubabul Hadits, karya Imam As-Suyuthi, atau dalam Kitab Tanqihul Qaul al-Hatsis, syarah dari Lubabul Hadits oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani pada Bab 2, tentang Fadha’ilul Laa Ilaaha Illallaah disebutkan berbagai macam keutamaannya. Berikut ini kutipannya:
Al Fakihani berkata: “bahwasanya membiasakan menyebutnya ketika memasuki rumah, maka dapat menolak kekafiran. Disebutkan bahwa siapa yang membaca “LAA ILAAHA ILLALLAAH” dengan memanjatkannya, maka gugurlah baginya empat ribu dosa besar. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, jika ia tidak mempunyai suatu dosa besar?” Beliau bersabda: “Dapat mengampuni keluarganya dan tetangganya”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
Nabi SAW bersabda:
من قال كلّ يوم لا اله الّا الله محمّد رسول الله مائة مرّة جاء يوم القيامة ووجهه كالبدر
“Siapa setiap hari membaca “Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah” (Tidak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah)” sebanyak 100 kali, maka ia datang pada hari kiamat mukanya bagaikan bulan purnama.”
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
افضل الذّكر لا اله الّا الله وافضل الدعاء الحمد لله
“(Kalimat) Zikir yang paling utama adalah “Laa Ilaaha Illallah” dan doa yang paling utama adalah “Alhamdulillah”.
Keutamaan dari dua kalimat tersebut dikarenakan merupakan kalimat tauhid, sedangkan tauhid itu tidak ada yang menandinginya. Sebab ia membawa reaksi kesucian batin, maka dapat menolak Tuhan yang lain dengan ucapan “Laa ilaaha (Tidak ada Tuhan)” dan menetapkan keesaan Allah Ta’ala dengan ucapan “Illallah (melainkan Allah)”. Zikir itu kembali dari dhahir lisannya ke batin hatinya, dan sesungguhnya iman itu tidak sah melainkan dengannya, yaitu menyertakan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alllah.
Kemudian doa yang paling utama adalah “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)”. Hal ini kalimat “Alhamdu” dijadikan doa yang paling utama, karena doa itu ibarat dari zikir untuk memperoleh kebutuhannya. Sedangkan “Alhamdulillah” telah memuatnya, karena orang yang memuji Allah berarti ia memuji-Nya atas segala nikmat-Nya, dan memuji atas kenikmatan adalah untuk memperoleh tambahan.
Allah Ta’ala berfirman:
لئن شكرتم لا زيد نّكم =ابرهم: 7
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim ayat 7).
Keutamaan ini dikemukakan oleh Al Azizi, dan hadist ini diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al Hakim dari Jabir.
Nabi SAW bersabda: Allah Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi: