Kisah Juraij dan Makbulnya Doa Ibu
Mendengar hal itu, maka Juraij berkata; “Wahai bapak-bapak sekalian, kalian sudah mendengar, bahwa ayah dari bayi ini adalah seorang penggembala di kampung ‘anu’ dan jelas dari sini bahwa bukan saya pelakunya,” jawab Juraij mantap.
Mendengar hal ini, akhirnya warga pun mengakui kesalehan Juraij dan meminta maaf karena sudah termakan fitnah dari si wanita pezina tersebut. Mereka berjanji akan membangun kembali tempat ibadah Juraij seperti sedia kala dengan membuatnya dari bahan emas. Namun Juraij meminta mereka cukup dengan membangunnya dari tanah saja.
Kisah itu terekam dalam hadits riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah ra. Dalam riwayat tersebut, Nabi saw menceritakan:
وَكَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ جُرَيْجٌ، كَانَ يُصَلِّي، جَاءَتْهُ أُمُّهُ فَدَعَتْهُ، فَقَالَ: أُجِيبُهَا أَوْ أُصَلِّي فَقَالَتْ: اللَّهُمَّ لاَ تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ المُومِسَاتِ، وَكَانَ جُرَيْجٌ فِي صَوْمَعَتِهِ، فَتَعَرَّضَتْ لَهُ امْرَأَةٌ وَكَلَّمَتْهُ فَأَبَى، فَأَتَتْ رَاعِيًا فَأَمْكَنَتْهُ مِنْ نَفْسِهَا، فَوَلَدَتْ غُلاَمًا، فَقَالَتْ: مِنْ جُرَيْجٍ فَأَتَوْهُ فَكَسَرُوا صَوْمَعَتَهُ وَأَنْزَلُوهُ وَسَبُّوهُ، فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى ثُمَّ أَتَى الغُلاَمَ، فَقَالَ: مَنْ أَبُوكَ يَا غُلاَمُ؟ قَالَ: الرَّاعِي، قَالُوا: نَبْنِي صَوْمَعَتَكَ مِنْ ذَهَبٍ؟ قَالَ: لاَ، إِلَّا مِنْ طِينٍ
“ . Bayi dalam kisah seorang pria dari Bani Israil bernama Juraij. Saat Juraij sedang shalat, ibunya datang memanggil. Dalam hatinya, Juraij berkata, ‘Apakah menjawab ibuku atau aku tetap shalat?’ Maka ibunya pun berdoa, ‘Ya Allah, jangan matikan dia sebelum melihat wajah wanita pezina.’ Kala itu Juraij sedang berada di tempat ibadahnya.
(Lihat: Umar Sulaiman, Shahih al-Qashash an-Nabawi, Terbitan: Darun-Nafais, tahun 1997, halaman 271).