Jamaah Rumah Berkah Kunjungi Situs Batu Quran

Situs  
Jamaah ibu-ibu Majelis Taklim Rumah Berkah, berfoto bersama di depan area Situs Batu Quran, Pandeglang, Banten.
Jamaah ibu-ibu Majelis Taklim Rumah Berkah, berfoto bersama di depan area Situs Batu Quran, Pandeglang, Banten.

Jamaah Rumah Berkah Kunjungi Situs Batu Quran

Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.

Pada akhir pekan lalu, tepatnya Ahad, 29 Oktober 2023, sekitar 25 jamaah Majelis Taklim (MT) Rumah Berkah Depok, berziarah dan mengunjungi Situs Batu Quran yang terletak di Pandeglang, Banten. Rombongan dipimpin oleh pengasuh MT. Rumah Berkah, Ust. H. Syahruddin El Fikri, S.Ag.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kegiatan rihlah atau ziarah ini, merupakan agenda kedua yang dilaksanakan Majelis Taklim Rumah Berkah, setelah pada tahun lalu mengunjungi Rumah Sejarah Proklamasi, di Rengasdengklok, Karawang, dan Situs Maqam Syekh Quro.

Pada kunjungan ini, Ust. Syahruddin menjelaskan seputar sejarah Batu Quran di Pandeglang, Banten, tersebut. Selain menceritakan tentang sejarah dari situs tersebut, Ustaz Syahruddin juga menyampaikan pentingnya memahami makna ziarah.

“Ziarah itu berasal dari Bahasa Arab yang berarti mengunjungi. Makna mengunjungi ini bisa kepada siapa saja, baik ke saudara, orang tua, sanak family, maupun mengunjungi makam para ahliya Allah,” ujarnya. Karena itu, kata Ustaz Syahruddin, bersilaturahim pun juga merupakan ziarah.

Kenapa harus mengunjungi makam para auliya Allah? Ustaz Syahruddin menjelaskan, umat Islam banyak mengunjungi maqbarah (kuburan/makam) dari para tokoh-tokoh agama, atau para wali-wali Allah. Mengunjungi makam mereka, bukan untuk berdoa kepada si empunya makam, atau kepada mereka yang berada di makam tersebut, melainkan berdoa kepada Allah.

“Jadi tidak boleh saat berziarah ke makam auliya Allah atau makam lainnya, lalu meminta doa kepada mereka. Tetapi berdoa dan meminta hanya kepada Allah SWT,” ungkapnya.

Alasan kenapa harus mengunjungi makam para wali Allah? Ustaz Syahruddin mengutip ayat Al-Quran yang menjelaskan kedudukan para wali-wali Allah.

“Alaa, Innaa Auliya Allah, laa khawfun ‘alaihim wa lahum yahzanuun.” (Ingatlah, sesungguhnya para wali-wali Allah itu tidak pernah takut (khawatir), dan juga tidak bersedih hati). (QS. Yunus [10]: 62).

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image