Lima Hal yang Harus Disegerakan dalam Islam

Hikmah  

Lima Hal yang Harus Disegerakan dalam Islam

Dalam keberhati-hatian terdapat keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan terdapat penyesalan.

Oleh Syahruddin El Fikri

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sahabat Rumah Berkah yang dirahmati Allah SWT.

Dalam kehidupan kita, tidak baik bila mengerjakan sesuatu dilakukan secara buru-buru atau tergesa-gesa. Karena tergesa-gesa dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Bahkan dalam pepatah Arab dikatakan; fit taannis salamah wa fil 'ajalatin nadaamah, artinya dalam keberhati-hatian terdapat keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan terdapat penyesalan.

Maksudnya, bila mengerjakan sesuatu dengan hati-hati dan penuh pemikiran (perhatian serius), maka niscaya hasilnya akan baik dan mendatangkan keselamatan serta keberuntungan. Sebaliknya, bila mengerjakan sesuatu dengan buru-buru, tergesa-gesa, maka hasilnya akan buruk dan mengakibatkan penyesalan.

Baca: Ribuan Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Karena itulah, Islam mengajarkan untuk senantiasa berhati-hati, waspada, penuh perhatian, dan berpikir yang jernih sebelum mengerjakan atau memutuskan sesuatu. Sebab, bila dipaksakan terburu-buru, hasilnya tidak baik. Dan perbuatan buru-buru itu adalah pekerjaan atau perbuatan setan.

Namun demikian, ada lima hal yang wajib dilakukan secara buru-buru atau menyegerakan pekerjaan. Dan sebaliknya, tidak boleh dalam lima hal berikut ini dikerjakan secara lambat, atau tar sok, tak sok (nanti, nanti).

Dalam Hilyatul Auliya’ karya Abu Nu’aim Al Ashbahani, disebutkan perkataan berikut ini dari Hatim Al Ashom,

كان يقال العجلة من الشيطان إلا في خمس إطعام الطعام إذا حضر الضيف وتجهيز الميت إذا مات وتزويج البكر إذا أدركت وقضاء الدين إذا وجب والتوبة من الذنب إذا أذنب

“Ketergesa-gesaan biasa dikatakan dari setan kecuali dalam lima perkara: menyajikan makanan ketika ada tamu; mengurus mayit ketika ia mati; menikahkan seorang gadis jika sudah bertemu jodohnya; melunasi utang ketika sudah jatuh tempo; dan segera bertaubat jika berbuat dosa.” (Hilyatul Auliya’, 8: 78).

Berdasarkan keterangan di atas, lima hal yang harus disegerakan adalah, pertama, menyajikan makanan untuk tamu. Bila ada tamu yang datang, maka hendaklah langsung dipersilakan duduk dan diberi makan atau minum. Tidak baik seorang tamu menunggu tuan rumah berlama-lama. Apalagi, selama masa menunggu itu jika ia tidak diberikan sajian yang membuatnya nyaman, maka menunggu akan sangat membosankan.

Artikel Menarik Lainnya:

Kisah-Kisah Islami dan Inspiratif

Pembahasan Al-Quran

Tempat Bersejarah di Dunia Islam

Ulasan Seputar Buku dan Kitab Klasik

Cerita Abu Nawas dan Humor Lucu

Rasul SAW bersabda: “Siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hendaklah ia menghormati dan memuliakan tamu.” (HR. Bukhari).

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image