Kado Buat Mama

Hikmah  

Tepat pukul 17.00, Ananda berhenti bekerja. Ia pun segera mendatangi Angga, sang pemilik warung untuk memohon diri. Atas usaha Ananda, Angga memberinya upah sebesar Rp 10 ribu. Ananda pun senang dan gembira menerimanya. Berkali-kali ia mengucapkan terima kasih. “Terima kasih, pak,” jawabnya, sekaligus memohon diri untuk shalat Ashar di masjid.

Angga terus memerhatikan Ananda. Ia membuntuti anak itu. Dalam pikirannya, apa yang membuat anak sekecil itu rela bekerja keras untuk ibunya. Dan yang lucu, hanya hari itu saja. “Apakah gerangan yang diinginkan anak itu,” batin Angga.

Tak berselang lama, Ananda selesai mendirikan shalat Ashar. Selepas shalat, Ananda bergegas meninggalkan warung itu. Angga terus mengikuti kemana pun langkah kaki Ananda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ananda tak menyadarinya. Ananda terus berjalan, dan berjalan hingga tiba di sebuah toko bunga. Ia pun memilih bunga mawar putih yang menurutnya yang paling indah. Angga terus saja memerhatikannya.

Selepas membayar bunga itu, Ananda bergegas meninggalkan toko bunga itu. Ia berlari dan berlari. Ia tak memperdulikan orang yang berlalu lalang. Ia hanya ingin sesegera mungkin menemui ibunya, sekaligus memberikan bunga mawar kesukaan ibunya, sekaligus menunjukkan hasil ujiannya.

Angga terus mengikuti Ananda. Ia mengawasi gerak-gerik anak itu dengan menggunakan mobilnya.

Aneh Ananda tak berhenti di kampung itu. Sebaliknya, Ananda justru terus berjalan menuju ke pinggiran hutan. Angga pun mengikutinya. Sesampai di pinggiran hutan, Angga turun dari mobilnya. Perlahan-lahan ia mengikuti Ananda yang terus membawa seikat bunga mawar putih dan tas sekolahnya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image