Lima Kitab yang Masyhur Dibaca Saat Maulid Nabi

Pustaka  

3. Maulid Simthud Durar

Bagi yang sering mengikuti acara majelis shalawat seperti yang dipimpin oleh Habib Syech, tentunya kitab Maulid Simthud Durar ini tidak asing di telinga pembaca. Sebab dai asal Solo itu merupakan salah satu yang sering membaca kitab maulid ini.

Kitab Maulid Simthud Durar ini adalah kitab yang disusun oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi. Sang penulis lahir pada hari Jumat, 24 Syawal 1259 H (17 November 1843 M) di kota Qasam, sebuah kota di negeri Hadramaut, Yaman, dan wafat di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H (6 Maret 1915 M).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Maulid Simthud Durar ditulis dua tahun sebelum Habib Ali wafat. Tepatnya pada tahun 1330 H (1912 M). Setelah semuanya rampung, kemudian dibacakan dalam rumahnya bersama para habaib yang lain. Setelah pembacaan itu selesai, Habib Ali al-Mantsur berkata:

"Setelah maulid (Simthud Durar) dibaca di rumahnya, tahun 1330 H, Habib Ali al-Mantsur berkata: Maulid (Simthud Durar) seperti mengembalikan kita semua (pada zaman Rasulullah), maka dengarkanlah, di dalamnya terdapat cahaya yang mulia, dalam setiap ungkapan terdapat sifat yang sangat condong mengagungkan Rasulullah." (Sayyid Ahmad bin Ali bin Alawi al-Habsyi, Syarah Simthud Durar fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar wama Lahu min AkhlaqI wa Aushaf wa Siyar, halaman 391).

Artikel Terkait:

Berkah Maulid, Keluarga Yahudi Masuk Islam

Keutamaan Membaca Shalawat Nabi

Negeri yang Diazab Allah

Kisah Kehancuran Kaum Tsamud

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Official Media Yayasan Rumah Berkah Nusantara, part of Republika Network. email: [email protected], Silakan kirimkan inf

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image