Gubernur Ini Dapat BLT
Gubernur Ini Dapat BLT
Oleh Syahruddin El Fikri*)
Rakyat miskin dapat bantuan langsung tunai (BLT), hal itu sudah biasa, dan itu memang wajar. Tapi bagaimana jadinya bila yang dapat bantuan itu pejabat pemerintah bahkan dengan jabatan yang sangat mentereng, yakni gubernur? Tentu banyak orang tak percaya, bahkan bisa jadi dianggap lelucon belaka.
Artikel ini sengaja ditulis ulang sebagai pengingat diri untuk penulis, dan tentunya kita semua. Sebab, belum lama ini, terdengar sangat memprihatinkan, seorang anak pejabat atau pegawai pajak yang ke sana ke mari memamerkan harta orang tuanya. Dan tragisnya, dengan sikap pongahnya pula, si anak berusia 20 tahunan itu menganiaya remaja lainnya hingga koma. Permasalahannya karena asmara pula.
Belum selesai kasus ini, viral pula para pejabat memamerkan keseharian (hedonis) mereka melalui sosial media. Ada yang memamerkan motor gede dan kendaraan mewah seperti Harley Davidson, Ferrari, Lamborghini, dan lainnya. Bahkan juga berfoto dengan pesawat cesna atau jet pribadi.
Tentu ada kekaguman akan keberhasilan para pejabat tersebut dengan kekayaan yang mereka miliki. Apalagi, dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan, setiap tahun selalu bertambah. Ada yang bertambah Rp. 2 miliar setahun, Rp. 3 miliar, bahkan ada yang Rp. 9 miliar setahun. Sungguh fantastis.
Iri? Pasti banyak yang iri, tetapi tidak perlu dengki. Walau dalam hati bertanya-tanya sebegitu besar dan mudahnya mereka mendapatkan harta berlimpah dalam waktu yang relatif singkat.
Tulisan ini tidak akan membahas gaji pejabat tersebut. Artikel ini hanya akan mengulas kisah tentang sosok seorang gubernur yang mendapatkan BLT.
Secara logika, jabatan kepala daerah alias gubernur, tentu gajinya besar. Rumahnya atau minimal rumas dinas sangat mewah, kantornya bagus, kursinya empuk, dan kendaraannya keren, serta pengawalnya banyak.
Kisah berikut ini seperti pepatah, bak pungguk merindukan bulan, atau jaraknya bagaikan langit dan bumi. Sangat jauh bila membandingkannya. Seperti lagu karya Abah Lala yang dipopulerkan oleh Caknan dan Farrel Prayoga, Ojo Dibandingke.
Gubernur yang mendapatkan BLT itu bernama Said bin Amir. Awalnya, ia adalah seseorang yang belum masuk Islam, hingga hidayah keimanan datang kepadanya di saat dia menyaksikan Khubaib bin Adi, sahabat Rasulullah SAW dipancung di tiang oleh para kafir Quraisy. Keteguhan iman kepada Allah dan rasul-Nya, membuat kekaguman dalam diri Said bin Amir al Juhani, hingga ia menyatakan dirinya masuk Islam dan menjadi pembela Rasulullah SAW.
Didikan Rasulullah SAW kepada para sahabatnya, untuk selalu taat kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat, membuat Said bin Amir senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan rasul Allah tersebut. Ia rela membeli kelezatan akhirat dengan kehidupan dunianya. Ia rela hidup menderita demi kehidupan akhirat.