Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) adalah manusia agung, manusia mulia, sosok yang luar biasa dan penuh teladan. Segala sifat, sikap, perkataan, dan perbuatannya, semuanya menjadi akhlak mulia bagi umat Islam. Bahkan, semua sahabat ingin selalu bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW). Mereka mencintai Rasulullah, yang kecintaan mereka melebihi kecintaan pada keluarganya.
Dari berbagai sifat dan akhlak beliau, ada beberapa kisah menarik yang membuat kita tersenyum bahkan mungkin tertawa. Bagaimana tidak, keistimewaan ini tidak diberikan kepada orang lain. Ada beberapa keserupaan kisah ini dialami sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) dan para wali-wali Allah.
Salah satunya, maaf, mengenai ludah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW). Ya, ludah Rasulullah adalah mukjizat, ludah beliau menjadi berkah bagi sejumlah sahabat.
Kisah ini di antaranya dialami Sahabat Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah. Ketika itu, terjadi peperangan antara umat Islam melawan Yahudi Khaibar. Rasulullah SAW menunjuk sahabat Umar bin Khattab, salah satunya, untuk memimpin perang melawan kaum Yahudi Khaibar ini.
Para sahabat berhasil merebut beberapa benteng yang ada di Khaibar. Namun demikian, masih ada beberapa benteng yang tak mampu ditembus oleh kaum muslimin. Padahal, pimpinan Yahudi Khaibar, Sulaim bin Misykat sudah gugur. Namun, kaum muslimin belum juga bisa menaklukkan seluruh benteng di Khaibar.
Mengetahui hal ini, Rasulullah SAW kemudian meminta sahabat untuk memanggil Ali bin Abi Thalib. “Mana Ali,” ujar Rasulullah SAW.
Para sahabat kemudian menyampaikan bahwa Ali bin Abi Thalib sedang sakit mata. Rasul lalu memerintahkan sahabat untuk memanggil Ali ke hadapan beliau. Ali pun dipanggil. Ia mendekat kepada Rasulullah.
Setelah persis berada di hadapan Rasulullah, Beliau lalu meludahi mata Ali, dan kemudian mengusapnya. Tak berapa lama kemudian, mata Ali pun sembuh berkat ludah yang diusapkan ke mata Ali. Setelah itu, Ali pun diperintahkan untuk memimpin komando perang melawan Yahudi Khaibar dan menaklukkan seluruh benteng yang ada di sana. Dan atas pertolongan Allah, seluruh benteng Khaibar berhasil direbut melalui kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
